You Can [Not] Forget
Di bawah langit malam, tepat beberapa menit sebelum kalender di dinding kamarku habis masa pakainya, gadis berkacamata itu memalingkan tubuhnya dariku. Membiarkanku tenggelam dalam tanya, apa yang sebenarnya dia inginkan sampai harus menarikku ke sini? Aku menyelam mencari jawabannya sendiri. Gadis yang selalu mengagumkanku. Gadis yang tak lain adalah dirimu.
Jika kau tidak menarik tanganku, mungkin aku sudah kehabisan napas dan benar-benar tenggelam. Jemari lentik yang menyentuh punggung tanganku, ditambah senyum simpul yang diapit dua lesung pipi itu benar-benar menarik kesadaranku. Membawanya ke ujung imaji yang lain.
Lalu, tepat setelah kembang api pertama memecah sunyi udara, aku mendengarmu bersuara. Tak terlalu merdu. Tapi napasmu yang hangat bisa kurasa di setiap bisikanmu yang mengalun syahdu di telinga kiriku. Apa kau tahu? Jika bukan karena kelas drama yang pernah aku ikuti semasa sekolah dulu, mungkin saat itu kau akan melihat betapa merah wajah dan salah tingkahnya diriku. Beruntung, ketenangan luarku tetap terjaga hingga kau menyelesaikan kalimat demi kalimat dalam bisikanmu.
Aku memahami setiap kalimatnya. Setiap kata yang menyusunnya. Tapi, ada satu kata yang tiba-tiba aku lupa artinya. Namun ketika aku bertanya, kau hanya memberikan juluran lidah sebagai jawabannya. Aku sedikit kesal, tapi wajah menggemaskanmu itu memupusnya. Ya, aku pun menyerah dan urung kembali bertanya.. Sebagai balasan, aku meraih pucuk rambutmu lalu mengacaknya. Membuatmu memamerkan muka masam yang sangat kusuka.
Apa kau masih mengingatnya? Aku tahu pasti kau masih, karena senyummu selalu terkembang setiap kali aku menceritakannya kepadamu. Meski harus kuceritakan berulang-ulang,
Aku masih dapat mengingat punggungmu yang selalu kudekap dari belakang itu. Meski kini tak lagi bisa kudekap apalagi kulihat, tapi ketahuilah, aku masih dapat mengingatnya.
~ stratosfer, 070116
Waktu, Perubahan, dan Sesuatu yang Memalukan | #RandomPost
pic from voxpop-media.com |
Akun sosial media kadang bisa sedikit lebih jujur dari pemiliknya sendiri. Terutama bagaimana berbagai status, twit, ataupun posting dari masa lalu (juga dari masa kini) yang tertulis di situ dapat memberikan sedikit gambaran seperti apa dan bagaimana keadaan pemiliknya. Heheh, kurang lebih seperti itu yang pagi ini saya rasakan. Iseng buka-buka salah satu akun sosial media yang hampir berdebu dan nemu banyak "sampah" tulisan yang membuat geli ketika dibaca.
Mungkin, mungkin ya, ketika terpikirkan pertama kali untuk menulis rangkaian kalimat itu, saya merasa kalau apa yang akan saya tulis akan terdengar keren, atau sekarang lebih populer dengan istilah "nge-feels". Haduh, iya dulu. Tapi setelah dibaca ulang kok rasanya ... agak nganu. Malu-maluin! Maka dengan sedikit tenaga dan juga kuota yang tersisa, saya pun memutuskan untuk melakukan sedikit aktivitas "bersih-bersih". Maksudnya ya sudah jelas, supaya tidak terlalu memalukan.
Tapi bagaimanapun, meski tulisan-tulisan "nganu" tersebut sudah terhapus dan hilang, tapi tentu tidak akan hilang dari ingatan orang-orang yang sudah membacanya. Hm. Jadi, pagi saya dapat sedikit pelajaran yang cukup mengena dan berharga dari diri saya sendiri. Eng... mungkin lebih tepatnya dari pengalaman saya yang satu ini, meskipun mungkin sudah mainstream, yaitu : bijaklah dalam memakai akun sosial media juga media informasi internet.
Memang, di dunia yang maya ini kita bisa dengan mudah berubah menjadi sosok yang berbeda dari kita di dunia nyata. Tapi, hal itu tidak bisa menyembunyikan kenyataan kalau sosok-sosok itu datangnya dari diri kita. Dengan kata lain, tak peduli seperti apa dan bagaimana kita bertindak, semuanya dilakukan oleh diri kita sendiri. Karena, ketika kita sudah sampai pada titik di mana kesadaran akan diri muncul, dan kemudian melihat perbuatan dan tingkah laku kita di masa lalu, akan muncul perasaan-perasaan tertentu. Biasanya sih, rasa malu (ini dalam kasus saya).
Terlepas dari bagaimana kita di masa lalu, yang sudah terjadi tidak akan bisa diulang dan diperbaiki. Cukup resapi dan dapatkan pelajaran di dalamnya. Untuk apa? Tentu untuk bekal berjalan ke depan. Maksud saya, sebagai pelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Kalau kamu masih suka nyepam status, twit, ataupun posting yang "memalukan", sebaiknya hentikan sekarang juga! Terutama bagi adik-adik yang masih "polos" dan meresap apa-apa yang didengar seperti spons cuci. Cobalah bayangkan apa yang akan dikatakan oleh dirimu 10 tahun dari sekarang ketika melihat seperti apa dirimu saat ini.
Memang, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Tetapi waktu jauh lebih kejam ketika menyadarkan manusia makna dari kata "berubah". Jadi? Berubahlah dengan niatmu sendiri sebelum waktu yang dengan paksa mengubah dirimu.
pic from kompasiana.com |
~ dari sosok yang disadarkan waktu
Fujoshi, Fudanshi, dan Fantasi | #RandomPost
"Bullshit kali mbak."
"Hehe, iya itu. Nah, cerita-ceritany
"Kok mbaknya malah curcol? Habis patah hati pasti. Hayo~" Lalu mbaknya ngunyah laptop. Nah, klise kan alasannya? Pake acara curcol, ngunyah laptop pula.
CHiCO with HoneyWorks - Pride Kakumei Lyric (Romaji+Indonesia)
ROMAJI:
Risou dake wo kuchi ni shiteta kako
Kabe wa doko ni datte tachifusaide
Tesaguri de ikiteku
Akai sora ga kage wo nobasu
Mada sore wa tayorinakute jibunkatte
Tameiki wo kobosu
Chigau hohaba awanai kokyuu demo
Kimi wa massugu ni butsukatte
Soba ni ite kureru
Surechigai miwataseba sou torinokosareteita
“Asu wa mietemasu ka”
Kurayami kakikesu kimi no koe ga kikoeta nda
Yowaku tatte tachimukau nda
Riyuu nara kimi ni moratta
Wakatteru, dakara iku nda yo.
Ima mo kurushikutte mune ga itai yo
Chikara nara kimi ni moratta
Mamorinuku tame ni iku nda yo
Makete bakari mamoru mono mo nai
Sonna jishin nakute shiai houki
Iiwake wo kobosu
Doko kara to naku mimi wo sashita koe
Kimi wa “massugu ni butsukare” tte
Kuyashisou ni nageku
Fureaeba mune no oku ni dosoku de fumikonde
“Asu wa kimi ga kimero”
Kurayami kakikesu kimi no koe wa “naiteita”
Namida nante furiharaunda
Riyuu nara boku ga tsukutta
Wakatteru, dakara iku nda yo
Ima mo kowaku natte ashi ga sukunde
Hontou wa furueterunda
Torimodosu tame ni tatakau yo
“Tachimukau”
“Kowakunai”
“Kimi ga iru”
“Koko ni iru”
“Matte ite”
“Daijoubu”
“Makenai yo”
“Mitometeru”
Saa fumikonde susumunda
Todoku made warae
Koe ni naranai sakebi koe ga
Mune no naka furueterunda
Wakatteru dakara tatakau yo
Ima wa hitori janai mune ga atsui yo
Chikara nara kimi ni moratta
Mamorinuku tame ni tatakau yo
Kimi to mata waratteru
INDONESIA:
Di masa lalu ketika hanya berbicara prinsip
Dinding menghalangi di manapun aku berada
Aku terus hidup sambil meraba-raba
Langit merah pun menggapai bayanganku
Aku masih tak bisa diandalkan dan juga egois
Aku hanya bisa mengeluh
Meski langkah berbeda dan nafas tak seirama
Kau selalu langsung datang menyerangku
Untuk berada di sisiku
Saat pemandangan berlalu, ya, ada hal yang telah tertinggal
"Apakah kau dapat melihat hari esok?"
Aku dapat mendengar suaramu yang tenggelam di kegelapan
Meski pun aku lemah, aku akan bangkit
Karena kau telah memberikan alasannya
Aku mengerti, karena itu aku akan pergi
Sekarang pun, meski sulit dan hati terasa sakit
Namun kau telah memberikanku kekuatan
Demi melindungi dirimu, aku akan pergi
Aku selalu kalah dan tak dapat melindungi apa pun
Hilang percaya diri dan meninggalkan perang ini
Hanya bisa memberikan alasan
Entah darimana ada suara yang melalui telingaku
Kau berkata "seranglah tanpa ragu-ragu"
Dengan suara yang merasa sakit
Saat kita bersentuhan, kau seolah masuk ke dalam hatiku
"Kaulah yang menentukan hari esok"
Suaramu yang tenggelam di kegelapan adalah "menangis"
Aku akan menghapus air mata itu
Karena aku telah memiliki alasannya
Aku mengerti, karena itu aku akan pergi
Sekarang pun, aku takut dan kakiku membeku
Sebenarnya aku pun gemetaran
Demi membawamu kembali, aku akan bertarung
"Bangkit dan hadapi"
"Aku tidak takut"
"Kau ada di sini"
"Aku ada di sini"
"Tunggulah aku"
"Tidak apa-apa"
"Aku takkan kalah"
"Aku yakin"
Ayo melangkah dan terus maju
Tersenyum hingga dapat menggapainya
Meski teriakanku tak mengeluarkan suara
Namun ia terus bergetar di dalam dada
Aku mengerti, karena itu aku bertarung
Sekarang aku tak sendiri, dadaku terasa panas
Karena kau telah memberikanku kekuatan
Demi melindungi dirimu, aku bertarung
Hingga aku dapat tersenyum bersamamu
source : internet
Meracau -dalam, hingga, karena- Kacau
Sajak Untukmu #2 | For You Who Read This Words
pic from forums.hummingbird.me |
Kejenuhan, Kepalsuan, & Ingatan : Tempat Di mana Waktu Membeku
Awal November 2014
Hey... pernahkah kau merasa jenuh dengan apa yang ada di sekelilingmu? Atau... kau jenuh dengan dirimu sendiri? Hahaha... aneh ya. Aku juga sedang merasakannya saat ini. Jika tidak bisa disebut jenuh, mungkin bisa kuubah dengan kata lain. Hampa.
Mataku melihat banyak hal. Telingaku mendengar banyak hal juga. Tapi, meskipun nampak berbeda di luarnya, aku merasa semua hal itu memiliki 1 muatan yg sama. Kebohongan. Well... mungkin tak semuanya. Karena masih bisa sesekali aku merasakan apa yang disebut kejujuran. Entah yang berjubah kebijaksanaan, ataupun yang bersembunyi di dalam kepolosan.
Hahaha... kata terakhir itu cukup menggelikan. Dan cukup sulit dicari wujudnya. Bahkan lebih sulit dari kejujuran itu sendiri. Karena "kepolosan" di masa ini lebih lekat pada kebohongan. Sebagai kedok. Sebuah topeng yang menyembunyikan kebohongan. Apa kau pernah mengetahuinya? Atau justru pernah menghadapinya? Atau... justru dirimu sendiri yang menggunakannya? Pfft...
Sudahlah, jangan terlalu memikirkannya. Karena terlalu melelahkan & hanya membuang waktu. Eh, aku mengatakan waktu? Haaah... sudah banyak waktu yang berlalu. Aku cukup terpuruk jika mengingat-ingat waktu. Ada banyak hal sia-sia terekam di sana. Ya, di dalam waktuku. Errr... mungkin lebih mudah jika kusebut di dalam "ingatan"ku atau juga masa laluku. Menggelikan... sekaligus menyedihkan. Kuharap kau tak memiliki rekam ingatan yang sama "aneh" denganku.
Dan berkat ingatan yang campur aduk itu, aku pun memandang dan memperlakukan dunia serta semua yang ada di hadapanku dengan cara yang berbeda. Mungkin tak istimewa, hanya... berbeda. Memandang baik itu kebaikan dan keburukan ataupun kejujuran dan kebohongan dengan 1 cara : menjauh tak peduli. Atau... bisakah disebut apatis? Entahlah.
Namun pada akhirnya dengan semua hal yang kulihat, kudengar, kupunya, dan kubuang, aku tetap saja melangkah maju. Meskipun apa yang berdiri di depanku tampak palsu dan membuatku jemu. Setidaknya aku tahu, masih ada sedikit tempat di dalam ingatanku yang bisa kuisi dengan sesuatu yang baru.
Lalu... hingga saatnya nanti, aku akan tetap membiarkannya kosong dan jauh dari apapun yang berpijak di dunia. Tetap berada di dalam tempat di mana waktu membeku. Tak bergerak hingga ada kehangatan yang jujur, yang memang berhak untuk menempati celah kosong itu. Celah yang mungkin tak bisa dikatakan berharga, tapi... aku tahu pasti itu akan bermakna.
[-@NVRstepback-]
Tak teraba... bahkan oleh kesepian
Tak terjamah... bahkan oleh kesunyian
Terhenti... waktu yang menunggu
Beku tak berputar... ditahan asa pilu
Simple (but a bit hard) Things to Do - Act Now!
Pernah kepikiran buat nulis hal-hal yang harus dilakuin demi sebuah perubahan. Dan inilah beberapa hal itu... levelnya masih "easy" jadi lumayan gampang buat dilakuin, meskipun sebenernya agak susah karena harus mengubah kebiasaan. Tapi, layak buat dicoba. Karena... "kalo gak ngelakuin apa-apa, maka gak akan ada perubahan apapun yang terjadi" kan? ^^,
- Kalo makan gak sambil mainan gadget.
- Kalo lagi ngobrol gak boleh sambil utak atik gadget.
- Biasain bilang "maaf" kalo nglakuin kesalahan, "tolong" pas minta bantuan, & "terima kasih" pas dikasih sesuatu.
- Senyum, jangan manyun, & nyapa pas ketemu sama orang.
- Konsisten sama janji & ketetapan yg udah dibuat. Gak ada acara ngeles2an.
- Harus berani menghadapi masalah, demi kebaikan. Gak boleh kabur lagi.
- Buka hati & pikiran. Udah gak jaman lagi bertingkah cuek & gak pedulian. Speak up!
- STOP NGELAKUIN HAL GAK BERGUNA!
A Late Post From A Day of October...
Ketika sebuah koin dengan dua sisi yang berbeda tiba-tiba tersapu angin kencang dan terjatuh di tempat yang jauh. Dan di saat itu juga, sisi-sisi koin itu telah bertukar rupa...
#RandomPost - N.U.M.B. | 2 Agustus 2013
img of cesnightmare.wordpress.com |