My Heart, I'll Locked It Up - March the 27th


NVRstepback. Hari Rabu, tanggal 27 Maret 2013. 27 Maret... Ya, sepertinya ada hal penting yang terjadi di tanggal itu. Sesuatu yang ingin ku rayakan. 27 Maret, tepat 1 tahun kita bersama. 1 tahun, sebuah rekor tersendiri untukku karena aku bisa bertahan. Begitu berarti buatku. Sudah banyak hal terjadi selama 1 tahun kita bersama. Ada senang, ada sedih, ada canda tawa, ada pula pertengkaran. Dan dari dalam hatiku, aku sangat bahagia bisa melaluinya bersamamu. Iya, bersamamu! :) Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga merasa bahagia??

Tapi entah kenapa sejak beberapa hari kemarin, dan hingga hari ini sikapmu masih saja terkesan 'ogah2an' merespon sms maupun telponku. Ah, jarak menjadi tokoh antagonis dalam hubungan kita. Rapuhnya rasa percaya semakin terkoyak olehnya. Hampir saja tumbang, tapi aku masih dan selalu berusaha agar aku & rasa percayaku tetap berdiri untukmu. Segenap rasa rindu & sayang masih kusimpan untukmu. Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga begitu??

Untunglah, aku tak se'konyol' aku yang dulu. Aku kini lebih mampu menahan emosi dan amarahku yang biasanya tak terkontrol dan bisa meluap keluar, mencabik apa saja yang ditemuinya. Semuanya berkat tekad keras agar aku bisa menjadi seseorang yang pantas, seseorang yang bisa menjadi seorang pemimpin. Minimal untukmu, dan semoga saja untuk keluarga kita nanti. Aku selalu berusaha... :)

Namun tetap saja hatiku tak bisa menyimpan rasa kesal  dan kecewaku menghadapi semua sikapmu yang seperti ini. Aku lelah menegurmu, karena aku lelah mendengarkan semua kata-katamu yang tanpa kamu sadari sudah sering menyakiti perasaanku. Rasanya aku sudah semakin akrab dengan 'kesepian' karena menunggumu. Terbiasa juga mendengarkan kata-kata yang tajam... darimu. Ya, dari kamu. Tajam.. Pedih.... :')

Aku pernah bercerita pada seorang teman tentang apa yang aku rasakan. Dan apa kamu tau, dia bilang aku bodoh. Oh Tuhan.. Aku terhenyak, dan aku pun tertawa terbahak. Menertawakan diriku sendiri yang dibilang bodoh. Apa benar aku bodoh? Aku hanya bersabar menghadapi semua sikapmu. Aku hanya berusaha mengalah untukmu. Mengalah untuk kesenanganmu, meskipun itu menyakitkan untukku. "Yang penting dia bahagia sob.." kalimat ini yang membuat aku dibilang bodoh. Benarkah aku bodoh??

"Kalian itu pacaran sob. Seharusnya saling membahagiakan, bukannya yang satu ngalah dan rela ngrasa sakit demi kebahagiaan yang lain. Itu namanya gak adil. Jangan bodoh!" Setelah mendengar kalimat ini, dan memikirkannya, aku jadi sadar kalau aku memang bodoh. Tapi apa dayaku. Tak mungkin rasanya membicarakan konsep "SALING" atau "Timbal Balik" karena kamu sendiri pernah menyangkalnya. "Aku benci kalau kami cari timbal balik", katamu. Lalu... Aku bisa apa??

Ah.. Sudahlah. 27 Maret, tepat 1 tahun, dan semoga tetap berlanjut. Tak ada yang spesial karena memang tak ada. Mencoba menutup pintu rumah hatiku. Memperbaikinya sendiri. Ya, sendiri. :) Agar siap kembali dipakai untuk mencintai. Siapa? Tentu saja kamu. Dan aku berharap cukup kamu saja, tak perlu berganti. Betul kan??

__N [catatan27maret]__
Share:

When my dark side in bad anger....


Muak! Itu yang sedang saya rasakan. Males! Marah! Tapi apadaya gak bisa apa-apa. Cuma bisa ngotorin blog pake tulisan ini. Kenapa gak bisa apa-apa? Karena saya masih ngerasa kasihan dan masih berusaha menjaga hati & perasaan orang yang saya sebut kekasih. Yak, marah-marah di sini, meskipun saya tau, bukan tidak mungkin bakal dibaca oleh banyak orang. Tapi, saya sudah gak punya opsi lain. Apa mungkin ada tapi saya gak sadar? Ahh... Sudahlah.

Hanya satu pertanyaan yang ingin saya lontarkan kepada dia, tapi masih saja tertahan dan tak bisa saya utarakan karena saya tau, responnya pasti akan SANGAT SANGAT BURUK! ya, akhirnya pertanyaan itu tetap mengambang di pikiran saya sendiri.

"Sedang apa kamu, sampai kamu sepertinya lupa padaku?" <~ pertanyaan ini yang sangat tidak mengenakkan dan masih betah terbang di langit-langit kepala saya.

Sibuk dengan pekerjaan? Benarkah? Ya, saya akan mempercayainya karena gak mungkin saya meremehkan beban pekerjaannya yang memang banyak. Lalu kenapa kesibukannya yang dulu dan sekarang begitu berbeda??? Dulu, sesibuk apapun masih bisa mengirim SMS untuk sekedar saling sapa & bertanya kabar. Dan kini, saya cuma bisa melihat status dan aktivitas Facebook-nya tanpa bisa melakukan apa-apa. Aaarrrggghhhh!!!!!

Jarang, dan hampir tak pernah lagi menceritakan hal-hal yang dialami seharian. Dan yang menyesakkan adalah, tak pernah menanyakan kabar & aktivitas saya. ARGH!!! Salahkah kalau lantas hati saya sedikit merasakan sakit menerima perlakuan itu?

Kekanak-kanakan, katanya. Ya, saya akui saya memang belum dewasa & belum bisa jadi seorang laki-laki yang baik. Lalu, apa dengan hal itu dia berhak merendahkan saya? Menyampaikan kata-kata yang menyakitkan dengan alasan bercanda? Enggan untuk mengerti perasaan saya, padahal saya selalu berusaha untuk mau mengerti perasaannya? Salahkah?

Dan di titik ini saya masih mampu bertahan dan berdiri. Saya masih mampu mengalihkan hal-hal memuakkan itu dengan kesibukan yang menumpuk, dengan hobi-hobi yang saya punya. Semoga hanya saya & perasaan saya saja yang salah, dan saya hanya berharap agar kejadian ini tak berlarut-larut dan akhirnya membuat saya harus melangkah pergi.

Tuhan... Berikanlah kepada aku dan hatiku kesabaran yang tiada batas, yang membuatku mampu berpikir jernih setiap saat & bertindak tenang setiap saat.... AAMIIN.
Share:

Takkan Beralih Dari Sini ~ @NVRstepback

NVRstepback. OK, hari ini posting lagi tapi bukan posting cerpen ato cerbung yaaa.. :p Mau posting perusak telinga lagi #ifyouknowwhatimean. Yaudah ah, nih silakan dicekibrot sendiri. Kerusakan mata & telinga di luar tanggung jawab admin NVRstepback.. Muahaha :D



Nih ada bonus liriknya...

Berharap hari ini muncul keajaiban
Sosok dirimu datang dan membebaskan aku
Dari belenggu kesepian yang sesak ini

Tetap menanti meski terasa lelah hati
Ku kan tetap bertahan walaupun menyakitkan
Menanti hadirnya dirimu untuk diriku

[reff]
Jika suatu saat kau rindukanku
Dan bertanya-tanya di manakah diriku
Kau pun tahu ke mana kau harus pergi
Dan kau melihat aku berdiri menanti
Ku takkan beralih...

Tetap menanti meski terasa lelah hati
Ku kan tetap bertahan walaupun menyakitkan
Menanti hadirnya dirimu untuk diriku

Di ujung jalan ini kita pernah berjumpa
Di ujung jalan ini ku menyatakan cinta
Dan kini aku pun menunggu di tempat ini

[reff]
Jika suatu saat kau rindukanku
Dan bertanya-tanya di manakah diriku
Kau pun tahu ke mana kau harus pergi
Dan kau melihat aku berdiri menanti
Ku takkan beralih... Dari sini

Berharap hari ini muncul keajaiban
Sosok dirimu kembali...
Share:

#RandomPost - #MorningShockChallenge | 19 Maret 2013


NVRstepback. Hari ini, Selasa 19 Maret 2013, emang biasa aja sih gak ada yang spesial. Oh iya, tadi pagi lumayan spesial ding.. Kenapa? Karena ada kakak Taylor Swift di posting baru kali ini.. [apa hubungannyahhh?!!]. Gini... Abis melakukan sebuah tantangan yang gue dapet dari akun @yeahmahasiswa di twitter. Emang sih tuh tantangan nongol kalo gak salah pas hari sabtu. Tapi ya gakpapa dong kalo baru tadi dijalanin. Tantangan apakah ituuu??

Tantangannya adalah... Tet tot tet toteeettt....... Gak tau juga namanya apa.. Ahahaha. Tapi karena sebuah ide, gue kasih nama aja tuh tantangan #MorningShockChallenge hihihihi. Keren ya namanya, kayak yang bikin nama. :p
Isi tantangannya : "Kirim sms berisi 'Good morning, have a nice day' ke semua kontak di ponselmu. Dan lihat apa yang akan terjadi."

Yak, dan akhirnya gue lakuin deh tuh #MorningShockChallenge. Ternyata hebat! Impact-nya bener-bener keren. Gak tau sih gimana impact-nya buat orang yang dapet tuh sms 'ngasal'. Tapi yang pasti, impact yang gue dapet setelah baca balesan dari orang yang gue kirimin sms. Semangat selalu naik dan naik setiap kali mbaca sms balesan yang nongol di hp. Uwaahh... Sesuatu banget deh :D

Ibaratnya, kita berbagi 1 kebaikan & ada banyak kebaikan yang balik ke kita. Keren top markotop pokoknya. Silakan aja dicoba. Dijamin gak bakal nyesel. Gak ada ruginya buang bonus buat berbagi semangat kebaikan. Gimana? Tertantang buat nyoba??

Sekali lagi...

#MorningShockChallenge
Kirim SMS ~> "Good Morning, Have a Nice Day! :D" Di pagi kamu membuka mata ke semua kontak di ponselmu. Dan lihat keajaiban apa yang akan terjadi.
Share:

WARNING! | Adera - Lebih Indah [Ancur Version.]


NVRstepback. Selamat hari Rabu semuanyaaa. Hari Rabu yang cukup ..errr.. panas & alhamdulillah bisa menyebabkan jemuran yang keringnya sempat tertunda kemarin bisa kering hari ini. Serta bisa dipake ngampus besok. HIHI. Mau share 'sesuatu' nih. 'Sesuatu' yang bisa bikin telinga sakit & dapat dipastikan hampir tuli. Jadi, ati2 aja yakk.. Muehehe :p

Salah satu lagu paporit saya loh ini. Lagunya bang @ADERA_ega nih yang judulnya 'Lebih Indah', tapi sayangnya kesan dari pidio ini bakal jadi 'Lebih Baik Gak Didengerin'.. Muihihi :p

Apah?! Gak tau lagunya? -_- Yaudah.. Nih lirik lagunya Adera - Lebih Indah :


Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu

Semakin ku lihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu

Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku

Kini ku ingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan ku petik satu untukmu

Repeat reff

Kaulah yang terbaik untukku

Ku percayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku

Repeat reff



Yang masih ngotot pengen liat pidionyah, bisa cek di bawah ini... Silakan, selamat tuli... HAHA :p



Ngacir aaahh.. ~ ~ ~\(=.=)/
Share:

Untitled Tragedy, The 1st

NVRstepback. Oy oy oy! Ada cerita baruu! Silakan dibaca ya, mumpung bisa nulis judul baru nih. Jarang-jarang bisa dapet inspirasi kayak gini. Eitss, tapi ini cerbung lho yah, jadi harus sabar karena lanjutannya bakal rada lama postingnya.. Udah ah ngemengnyah, selamat membacaaa... :D


Title : Untitled Tragedy, The 1st
Author : Nur Rochman | @NVRstepback
Genre : Sadness, Love




Sam masih duduk termenung sendiri di halaman belakang rumahnya. Di sampingnya terlihat sebuah boneka kucing warna putih. Mata Sam sesekali melirik boneka itu. Lalu dia pun meraih boneka itu, dipandangnya dalam-dalam. Sam kemudian memejamkan mata, diletakkannya kembali boneka kucing itu ke tempatnya. Tangan Sam mencoba meraih sesuatu di saku celananya, sebuah korek api. Diambilnya lagi boneka kucing putih itu, kemudian dia membakarnya.
Perlahan, api mulai memakan habis boneka kucing putih itu. Sam hanya duduk melihat aksi api itu. Seiring dengan api yang terus menyala, dari mata Sam mulai mengalir air mata. Diiringi senyuman getir, Sam meninggalkan boneka kucing putih itu.
***
Hari sudah petang. Lampu ruang tengah masih belum menyala. Satu-satunya cahaya yang ada di rumah itu adalah cahaya dari dalam kamar Sam. Cahaya redup dari sebuah lampu bohlam kecil. Cahaya yang tentu saja tak akan cukup untuk menerangi seisi kamar Sam sekalipun.
Tempat tidur tempat Sam berbaring pun hanya terlihat samar. Sam terbaring telentang, dengan pandangannya kosong menatap kehampaan yang ada di hadapannya saat ini. Air matanya sudah kering. Perlahan, Sam bangkit berdiri. Dia berjalan mendekati meja, lalu meraih ponselnya. 9 Missed Calls dan 14 Unread Messages tak membuat Sam berminat membuka ponselnya.
Dengan masih menggenggam ponselnya, Sam melangkah perlahan menuju jendela kamarnya. Tiba-tiba langkahnya terhenti karena ponselnya tiba-tiba bergetar. Ellena, begitu tertulis di layar ponsel. Tapi Sam tak menerima panggilan itu. Di samping jendela kamarnya, terlihat jelas langit malam yang muram, tanpa ada cahaya bulan dan kerlip bintang. Sam menarik nafas panjang, lalu kemudian…Prakk!!!! Dia membalikkan badan kemudian melempar ponselnya tepat ke tembok kamarnya.
Sam kembali tersenyum getir melihat hal itu. Dia perlahan melangkah kembali ke tempat tidurnya.
***
Jam di dinding menunjukkan pukul 08.00. Sam sudah bersiap untuk berangkat ke kampus. Namun, ada yang berbeda dari penampilan Sam hari ini. Rambutnya tak lagi disisir rapi, dibiarkan acak-acakan menutupi telinga dan matanya. Kemeja putih lengan pendeknya berubah menjadi kaus hitam dengan corak warna merah darah, dibalut jaket hitam polos. Celana skinny yang jarang sekali dia pakai, kini dipakainya. Sepatu keds hitam, selesai dipakainya. Dia pun melangkah keluar rumah menuju kampus.
Di kampus, Sam lebih banyak diam. Tak lagi aktif bertanya ketika di kelas, rajin berdiskusi membahas tugas, ataupun bercanda bersama teman-temannya ketika jam istirahat. Waktunya dihabiskan duduk menyendiri di dalam perpustakaan, mendengarkan lagu-lagu yang mengalun dari ponselnya lewat headphone yang terpasang di telinganya. Tak ada lagi buku-buku tentang materi kuliah yang dia baca.
***
Jam 12.00, kelas terakhir untuk hari ini selesai. Sam bangkit perlahan dan mulai melangkah meninggalkan kursinya menuju pintu keluar kelas. Baru saja dia melangkahkan kaki kelaur dari ruang kelas, ada tangan yang meraihnya. Sam menengok dan terkejut, ternyata Ellena.
“Sam.” Panggil Ellena. Namun Sam tak menjawab. Menatap Ellena pun tidak.
“Sam, tolong lihat aku. Sam!” kata Ellena agak keras. Sam akhirnya mau menoleh. Dengan tatapan kosong dia menatap wajah Ellena.
Dengan tidak bicara, Ellena kemudian menarik tangan Sam dan berjalan ke suatu tempat. Sam hanya mengikuti langkah Ellena. Sama sekali tak tersirat keinginan untuk menolak, juga keinginan untuk ingin tahu apa maksud Ellena.
***
Di sebuah koridor sepi di belakang laboratorium praktek kimia, Ellena menghentikan langkah kakinya. Sam ikut berhenti. Begitu lama mereka berdua tenggelam dalam diam. Tak satupun dari keduanya yang berbicara. Hanya tatapan mata yang terus beradu. Ellena melangkah mendekati Sam. Dengan perlahan memeluk tubuh Sam yang ada di depannya. Semakin erat dan semakin erat pelukan Ellena, tapi Sam hanya diam saja. Mata Sam terpejam kemudian tangannya mulai memeluk tubuh Ellena, begitu erat.
“Sayang, kau telah berhasil menghancurkan hatiku. Terima kasih.” Bisik Sam ke telinga Ellena, kemudian melepaskan pelukannya.
“Sam…” jawab Ellena kemudian menangis. Ellena tertunduk lemah. Tubuhnya tiba-tiba goyah, Ellena jatuh terduduk. Ada sesuatu yang sedang berkecamuk hebat di dalam hatinya. Ellena mulai mengangkat pandangannya mencoba memandang Sam yang masih berdiri di hadapannya, melihatnya terjatuh tanpa melakukan apapun.
“Sayang, bagaimana rasanya? Kau terjatuh, menangis kesakitan. Dan orang yang kau sayangi, yang ada di depanmu tak membantumu berdiri. Sakit bukan?” kata Sam yang perlahan mendekati Ellena.
“Kau pasti ingat apa yang sudah kau lakukan padaku. Sesuatu yang jauh lebih menyakitkan dari ini. Sesuatu yang telah menghancurkan rasa sayangku yang begitu besar padamu.” Lanjut Sam.
Ellena tertunduk, dengan air mata yang masih terus mengalir, ingatannya perlahan kembali ke peristiwa beberapa minggu yang lalu.
***
3 Minggu yang Lalu
“Jangan pergi…” pinta Sam kepada Ellena yang terus melangkah pergi.
“Maaf Sam, aku harus pergi dari sisimu. Aku memang menyayangimu. Tapi aku tak bisa bertahan bila terus seperti ini. Sampai jumpa, Sam.” Jawab Ellena sembari melangkah Sam yang berdiri termangu.
Dari kejauhan, terlihat sosok pria yang mengendari motor menjemput Ellena. Sam pun segera berlari mengejar Ellena. Namun, malang bagi Sam dia tak mampu mengejar Ellena yang sudah pergi bersama pria itu. Sam terus berlari sambil menangis, sampai akhirnya dia terjatuh dan hanya bisa melihat Ellena perlahan menghilang dari pandangannya. Sam menangis.
***
“Sam, maafkan aku…” pinta Ellena kepada Sam.
“Maaf? Kau meminta maaf padaku? Aku sudah terlalu sering memberikannya. Tapi kau tak pernah bisa menjaga kata maaf yang kuberikan. Sebaliknya, kau tak mau memberikan sedikit maafmu ketika aku melakukan sedikit kesalahan.” Jawab Sam.
“Tolong Sam, maafkan kesalahanku tempo hari. Aku sekarang sepenuhnya sadar kalau yang telah aku lakukan adalah kesalahan yang besar. Tolong, beri aku kesempatan untuk memperbaikinya.” Pinta Ellena sambil masih menangis.
Sam menarik nafas panjang, lalu mulai berbicara,” ketahuilah Ellena, sampai saat ini aku masih menyayangimu. Tapi aku sudah kehilangan hasrat untuk kembali bersamamu. Hasrat itu sudah ikut pergi bersama dengan kepergianmu dulu. Jadi sekarang, kau tak perlu mengharapkanku. Kau sudah bebas.”
Ellena tercekat mendengar perkataan Sam. Dia tak menyangka betapa Sam masih menyimpan rasa sayangnya, tapi dia sedih mendengar penuturan Sam yang menyuruhnya pergi. Perlahan, Ellena mulai bangkit berdiri. Dia berjalan perlahan mendekati Sam, lalu kembali memeluknya. Tanpa disangka, Sam langsung menyambut pelukan Ellena.
“Sam, aku menyayangimu.” Kata Ellena.
“Aku juga menyayangimu, Ellena.” Jawab Sam.
“Ellena, mungkin ini adalah pelukan terakhir kita. Aku akan pergi.” Kata Sam sambil melepaskan pelukannya. Ellena belum mengerti maksud perkataan Sam, tiba-tiba Sam menyerahkan sepucuk surat kepada Ellena.
“Apa ini, Sam?” tanya Ellena.
“Jangan kau buka. Bukalah saat aku benar-benar telah menghilang, dan kau tak mampu lagi menemukanku di manapun. Tapi aku ingin, kau jangan menangis saat membaca surat ini. Selamat tinggal… Sayang.” Jawab Sam sambil berlalu pergi.
Sam pun melangkah pergi, meninggalkan Ellena yang masih berdiri dengan beribu tanya di kepalanya. Tanya tentang surat pemberian Sam, ucapan perpisahan Sam, dan masih banyak lagi semua tentang Sam. Namun di balik itu semua, hati Ellena sedikit tenang karena tahu bahwa Sam masih menyayanginya. Matanya masih dengan setia melihat dan memperhatikan tubuh Sam yang secara perlahan menghilang di balik kaki langit.
Sam melangkah tanpa arah. Di wajahnya tersirat secuil senyuman. Bukan lagi senyuman getir, tapi sebuah senyuman bahagia yang muncul dari dalam harinya. Secara perlahan, langkahnya mulai melambat. Pandangannya mulai kabur. Telinganya tak mampu lagi mendengar hiruk pikuk yang ada di sekelilingnya. Peluh dingin mulai mengalir dari tubuhnya. Sejenak kemudian, tubuhnya tumbang. Sam tak sadarkan diri.

To be continued…

Silakan kasih komentarnya di kotak komentar. Bebas tapi sopan. Gak bakal kena tabok kok.. XD
Share: