When my dark side in bad anger....


Muak! Itu yang sedang saya rasakan. Males! Marah! Tapi apadaya gak bisa apa-apa. Cuma bisa ngotorin blog pake tulisan ini. Kenapa gak bisa apa-apa? Karena saya masih ngerasa kasihan dan masih berusaha menjaga hati & perasaan orang yang saya sebut kekasih. Yak, marah-marah di sini, meskipun saya tau, bukan tidak mungkin bakal dibaca oleh banyak orang. Tapi, saya sudah gak punya opsi lain. Apa mungkin ada tapi saya gak sadar? Ahh... Sudahlah.

Hanya satu pertanyaan yang ingin saya lontarkan kepada dia, tapi masih saja tertahan dan tak bisa saya utarakan karena saya tau, responnya pasti akan SANGAT SANGAT BURUK! ya, akhirnya pertanyaan itu tetap mengambang di pikiran saya sendiri.

"Sedang apa kamu, sampai kamu sepertinya lupa padaku?" <~ pertanyaan ini yang sangat tidak mengenakkan dan masih betah terbang di langit-langit kepala saya.

Sibuk dengan pekerjaan? Benarkah? Ya, saya akan mempercayainya karena gak mungkin saya meremehkan beban pekerjaannya yang memang banyak. Lalu kenapa kesibukannya yang dulu dan sekarang begitu berbeda??? Dulu, sesibuk apapun masih bisa mengirim SMS untuk sekedar saling sapa & bertanya kabar. Dan kini, saya cuma bisa melihat status dan aktivitas Facebook-nya tanpa bisa melakukan apa-apa. Aaarrrggghhhh!!!!!

Jarang, dan hampir tak pernah lagi menceritakan hal-hal yang dialami seharian. Dan yang menyesakkan adalah, tak pernah menanyakan kabar & aktivitas saya. ARGH!!! Salahkah kalau lantas hati saya sedikit merasakan sakit menerima perlakuan itu?

Kekanak-kanakan, katanya. Ya, saya akui saya memang belum dewasa & belum bisa jadi seorang laki-laki yang baik. Lalu, apa dengan hal itu dia berhak merendahkan saya? Menyampaikan kata-kata yang menyakitkan dengan alasan bercanda? Enggan untuk mengerti perasaan saya, padahal saya selalu berusaha untuk mau mengerti perasaannya? Salahkah?

Dan di titik ini saya masih mampu bertahan dan berdiri. Saya masih mampu mengalihkan hal-hal memuakkan itu dengan kesibukan yang menumpuk, dengan hobi-hobi yang saya punya. Semoga hanya saya & perasaan saya saja yang salah, dan saya hanya berharap agar kejadian ini tak berlarut-larut dan akhirnya membuat saya harus melangkah pergi.

Tuhan... Berikanlah kepada aku dan hatiku kesabaran yang tiada batas, yang membuatku mampu berpikir jernih setiap saat & bertindak tenang setiap saat.... AAMIIN.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Abis baca, jangan segan2 buat kasih komentarnya ya guys.. Supaya post selanjutnya bisa lebih bagus. Terimakasih... ^^,