Tampilkan postingan dengan label Draft. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Draft. Tampilkan semua postingan

Udah Jujur Aja... | CERPEN (Cooming Soon)

Title : Udah Jujur Aja...
Author : Nur Rochman

SINOPSIS
Hujan masih deras mengguyur. Dika, Rara, dan Vina masih terjebak di dalam kafe sepi menunggu Andra yang tak kunjung datang. Untuk mengusir rasa jenuh, serta meredam Dika yang dari tadi mengomel tak jelas, Vina mengajukan usul untuk memainkan sebuah permainan. Truth or Dare!
Permainan yang nampak begitu sederhana. Hanya sebuah botol kosong, keberanian, dan kejujuran yang diperlukan. Namun, ternyata yang terjadi jauh dari kata sederhana. Ketika satu demi satu dari mereka bertiga memperoleh Truth or Dare-nya. Ketika kejujuran yang terucap begitu mencengangkan karena telah lama tertahan. Dan ketika keberanian yang muncul berbenturan dengan kenyataan yang menyesakkan.
Bagaimana seorang Vina yang begitu polos dengan jujur mengakui sebuah hal yang tentu akan terdengar menyakitkan bagi Andra. Bagaimana Rara yang begitu berani dan selalu nampak tegar, akhirnya harus berubah menjadi seorang Rara yang berbeda, yang terluka oleh rasa sedih dan sakit. Serta Dika yang selalu cuek dan keras hati ternyata menyimpan rahasia yang Vina dan Andra tak pernah tahu. Rahasia tentang rasa yang begitu lama tertahan dan tak pernah mengemuka.

Hingga Andra datang dan perlahan mencairkan semuanya. Mengalir seperti air. Rahasia Vina? Biarkan saja tetap rahasia bagi Andra. Dika dan Rara? Ya, biarkan kisah mereka perlahan mengemuka.
Share:

#RandomPost - #LoneWolf | 7 Februari 2013

OK, hari ini mau ngisi halaman depan blog NVRstepback.blogspot.com supaya gak sepi kayak kuburan. Tapi bukan cerpen lho yaa... Trus apa dong?? Puisi aja lah, ato apalah nanti terserah temen2 yang nyebutnya apaan. Kenapa puisi?? Yaaa terserah gue dong, yang bikin kan gue... MUIHIHI

Pengen tau alasannya kenapa puisi? Ya gak tau juga sih, lagi suka nyepik terus nulis puisi.. Aneh? Gak kok biasa aja.. Nah, daripada ribut dan bikin kabur definisi puisi, gue kasih aja deh Part puisi nama #RandomPost. OK? Udah ah, kelamaan ngobrol... NYOHHH!!!!

#LoneWolf
Aku berjalan dalam kegamangan malam...
Aku mencari seutas cahaya sebagai genggaman..
Ya.. Karena aku.. Aku buta arah...

Jalan kelam ini menyesakkan imajinasiku..
Jalan kelam ini menghempaskan semangatku..
Ya.. Jalan ini.. Jalan kepergianmu...

Ke mana aku harus pergi? Tanyaku..
Tapi malam hanya tersenyum..
Tapi bintang hanya berkedip..
Tapi bulan hanya terdiam..

Aku seperti serigala...
Lolonganku tertelan pekat malam..
Disambut bias aurora yang melangkah pelan..

Aku melangkah....
Tanpa arah...Tanpa kata... Tanpa suara... Senyap... Hening.....

http://www.audiosparksforart.com/cries%20of%20the%20night/cries%20of%20the%20night-howling%20wolf-wolf%20pictures-animal%20art-silhouette%20art-digital%20art.jpg 
[0702'13]
Share:

#RandomPost - #DearSenja | 1 Februari 2013

NVRstepback.blogspot.com - Udah gagal nulis beberapa bulan & akhirnya cuma bisa posting video2 konyol dari akun youtube. Pengen sih bisa nglanjutin cerbung Between The Skyline-nya, tapi apa daya nggak ada inspirasi. Mau nulis cerpen baru juga sama aja nggak ada inspirasi. Eh eh eh, belum ding maksudnya.. Siapa tau ntar tiba-tiba nongol tuh si inspirasi.. Muehehe ^^,

Sebenernya sih ada satu penyebab yang lumayan berpengaruh bikin mood sama inspirasi jadi tenggelam (cielahbahasanyalebeh). Yaitu... SKRIPSI *nelenludah*. Maap deh ya, ngucap satu kata itu butuh hormon adrenalin hampir 80% dari total yang ada di dalem tubuh (busseett!).

Nah, gara-gara 'itu' (SKRIPSI -red) akhirnya kepala ane kebentur dah bingung mau ngegali inspirasi buat nulis cerpen yang merupakan passion ane (cielahbahasanyatinggibeud) ato inspirasi buat nulis.. Ehem.. SKRIPSI *nelenludah* itu yang merupakan wayout dari belenggu yang sekarang bener-bener bikin ane under huge pressure. Belenggu apaan? Udah ah, itu udah masuk wilayah privasi ane.. HIHI :p

Usaha? Udah sih. Beberapa minggu lalu ngelanjutin Between The Skyline-nya tapi tetep aja mentok dan akhirnya gagal posting... T_____T. Akhirnya yaaa belajar narsis dah, ngrekam video konyol > aplod ke akun yutup > diposting ke blog, supaya blog nggak sepi dan akhirnya jadi sarang laba-laba.

Ampun dah, semoga aja bulan Februari paling enggak bisa posting 1 ato 2 cerita. Entah itu lanjutannya Between The Skyline ato crita baru. Yang penting harus bisa posting! TITIK! *galakdikit*. Trus juga target Oktober harus dapet status 'LULUS' dan bisa 'WISUDA'. Target lulusnya... Errr... Juni deh Juni. Ganbatte! Cemungudd!! Hwaiting!!! Cayyooo!!!!

Udah ah, nggak jadi posting lagi hari ini. Mau nulis posting malah isinya cuma curhat gaje. Oiya, udah senja... Nyepikin senja dulu ah... *senyumtulus*


#DearSenja

Aku tau kau lelah menanti hari berakhir..
Aku tau kau lelah menanti baskara di pangkuanmu..
Aku tau kau lelah menahan tangis pilu hujan..
Aku tau kau lelah menahan deru sendu angin..

Tapi ketahuilah....
Kau sangat indah dengan mata redupmu..
Kau sangat cantik dengan senyum sederhanamu..
Kau sangat menawan dengan rona jinggamu..

Dan aku sangat menyukaimu.....
Karena meski hadirmu hanya sekejap..
Karena meski melihatmu hanya sesaat..
Kesan indahmu selalu tertahan di dinding jiwaku..
Kesan indahmu selalu mengisi rongga sepi hatiku..
Senja... Kau sangat indah :)

http://farm7.staticflickr.com/6115/6245405388_da485040a8_z.jpg 
[0102'13]
Share:

#DearKamu | Hanya Rangkai Kata Biasa


#DearKamu …. Pernahkah kau tau? Bahwa jiwaku telah terlelap dalam dekap hatimu.. Teduh awan senja menggulung, indah pelangi memudar melihat hadirmu.. Ya, karena semua ini tentangmu. Tentang arti adamu…

Aku masih duduk di sini bersama banyak orang yang sama sekali tak kukenal. Hanya beberapa wajah yang sempat kuingat adalah wajah-wajah yang pernah kutemui semasa aku berada di bangku sekolah dulu. Aku tak begitu mengenal mereka. Bagaimana dengan mereka? Apakah mereka mengenalku? Ah… Aku tak peduli akan hal itu.

Sebuah layar LCD berukuran cukup besar yang ada di depan mulai menampilkan adegan sakral. Meskipun berada di tempat duduk paling belakang, aku masih bisa menatapnya dengan jelas dari balik kacamata minus-ku. Ya, sebuah adegan yang entah mengapa justru membuat dadaku sesak dan perih. Ada yang tak beres dengan semua ini, pikirku.

#DearKamu …. Aku ingin bertanya.. Aku  merasakan sebuah rasa. Rasa yang terasa.. Ah, aku tak tau. Aku tak mampu berkata dan mengungkapkannya. Namun seorang memberitahuku, rasa itu bernama cinta. Benarkah itu?

Frame demi frame, scene demi scene tak satupun lepas dari mataku. Ketegangan dari masing-masing pelakunya begitu terasa. Suasana yang begitu hening dan kata demi kata yang terdengar sangatlah nyata. Sejurus kemudian titik air mata menghiasi ending-nya. Dan layar LCD itu perlahan berganti kembali menjadi biru hampa.

Selesai. Tak ada lagi adegan itu. Tapi sesak dan perih masih terasa. Aneh, pikirku. Tanpa sadar ternyata aku tengah menggenggam dadaku. Ingin kulepas, tapi justru makin sakit ketika coba kulepas. Nafasku sedikit tertahan karena menahannya. Mataku pedih, meski aku tahu sama sekali tak ada debu yang menusuk mataku. Tapi ada bulir air yang terasa hampir tumpah dari sudut mata.

#DearKamu …. Janji adalah sebuah sebuah hutang. Dan aku sedang mengurai tenaga demi tenagaku membayar janjiku. Aku bertahan. Untuk janji itu. Untuk rasa yang mereka bilang bernama cinta…

Terduduk dan tertunduk lesu dalam bisu. Ada berbagai kata dari mulut orang-orang di sekitarku. Kata-kata yang sama sekali samar dan sulit kudengar. Ada apa denganku? Pikirku. Namun tetap kembali tanpa jawaban dan tanya itu tetap mengambang. Aku merasa, panca indraku seperti kehilangan fungsinya. Perlahan, tapi pasti.

Aku menegakkan pandanganku. Bergeser pelan ke arah kanan. Terhenti pada sosok wajah seorang wanita yang rasanya pernah kukenal. Berjalan pelan dengan seorang lelaki di sisi kanannya. Mereka berdua berjalan dengan padu menuju singgasana yang memang disiapkan untuk mereka. Mataku lelah dan mulai meneteskan keringat, tapi masih enggan untuk berhenti menatap wajah itu. Hey! Kenapa aku?

#DearKamu …. Lihat aku! Aku di sini berdiri dan bertahan untuk berbagi hidup denganmu. Aku lelah, tapi aku tetap di sini untukmu. Mengertilah!

Tanganku meraih sebuah benda dari saku kiri celanaku. Mataku memandang lekat. Dan… Ada aku bersama seorang wanita yang wajahnya sangat mirip dengan wanita di singgasana itu. Ada apa? Seharusnya mereka berbeda! Tapi apakah mungkin mereka sama? AAARRGHH!! Dadaku sesak menahan teriakanku yang tak kuasa melompat keluar dari kerongkonganku.

Sial! Aku tak sanggup terus berada di sini! ..pikirku. Segera aku berdiri, dan mulai melangkahkan kaki meninggalkan tempat itu. Sempat sesaat kumemandang ke arah wanita itu. Dan… Entah kenapa mata kami saling beradu. Hanya 3 detik, tapi cukup untuk menguras habis segenap darah yang ada di dalam tubuhku. AAARRGHH!!

Tubuhku terasa lemah tapi kupaksakan untuk terus berlari menjauh. Dan aku menangis.. Sial! Kenapa aku menangis? Kenapa aku harus merasa sedih? Kenapa aku merasakan rasa sakit yang sangat dalam? Kenapa?!

#DearKamu …. Aku ingin merasa bahagia. Tapi aku lebih ingin kamu merasa bahagia. Tak apa jika aku harus merasa sakit. Namun, sakit ini terlalu dan aku sudah tak mampu..

Nyanyian seorang pengamen menghentikan langkahku. Suaranya parau menyanyikan sebuah lagu yang sepertinya pernah kudengar dan begitu familiar di telingaku. Tertunduk meresapi tiap lirik dan nada yang mengalun. Makin dalam.. Makin dalam rasa sakitku. AAARRGHH!!

Ah.. Bagian refrain lagu itu. Ada apa ini? Tiba-tiba saja aku teringat pada sesuatu yang seharusnya sudah kulupakan. Kenangan itu. Kenangan yang sangat indah. Sungguh indah. Bahkan, terlalu indah dan terlalu menyakitkan. Semuanya kembali masuk dan mulai merongrong seisi otakku. Mencabik segenap jantung dan hatiku yang sudah tersayat dan hampir kehabisan darah.

Aku berjalan lesu. Dia… Sovia Larissa. Yang dulu sering kupanggil ‘Via’. Yang dulu pernah mencintaiku. Yang aku cintai… Sampai detik ini. Yang, bahkan, masih saja kurindukan dan kuharapkan. AAARRGHH!! Dan baru saja kulihat dia bersama seseorang yang lain. Mengikat diri dalam janji suci nan sakral bernama ‘pernikahan’. Ah, sial! Bodohnya aku mengharapkan dia. Semua terlambat untukku…

#DearKamu …. Aku lelah. Lelah merasakan rasa bodoh bernama cinta ini. Karena rasa ini telah menenggelamkanku pada ilusi rasa sakit yang nyata. Yang perlahan membunuhku…

Senja menaungiku. Tersenyum hangat berusaha menghibur aku. Semburat jingganya seolah berusaha menyentuh jiwa lelahku. Meski berat, aku berusaha tersenyum. Tak mungkin selamanya begini, pikirku. Ya.. Senja mengingatkanku untuk tetap berdiri dan terjaga dari lamunan tanpa tujuan. Via.. Ya, kuharap bersama lelaki itu, dia dapat meraih bahagia yang dia impikan…

 http://whitedolphinwoo.files.wordpress.com/2012/02/wpid-21437-punya-google.jpg

Senja…

Datangmu tak pernah kunyana..

Kilau jinggamu begitu sederhana..

Namun, hadirmu begitu bermakna..

Senja.. Terima kasih….
Share:

#getirkata -1 by @NVRstepback

Berharap dalam temaram & kegelapan. Karena cahaya hanya membawa sunyi & membutakan. #sajak #getirkata 

Sebuah keterpaksaan. Dan hanya akan ada kebohongan. Mengubur perasaanku, dalam-dalam. #getirkata

Terhimpit oleh rasa, terhina dalam hati, tersudut karena beda, tersisih karena aku.. Adalah Aku. #getirkata

Terkadang hal terbaik yg bisa dilakukan adalah Diam & Menunggu. #damn #getirkata  
Share: